Home » , , , , , , » Ternyata Beberapa Bagian Tubuh Bisa Menunjukkan Kondisi Tubuh Kita yang Sebenarnya

Ternyata Beberapa Bagian Tubuh Bisa Menunjukkan Kondisi Tubuh Kita yang Sebenarnya

Pada posting kali ini krik-krik-krik.blogspot.com akan membahas posting tentang Ternyata Beberapa Bagian Tubuh Bisa Menunjukkan Kondisi Tubuh Kita yang Sebenarnya. Semoga dengan berita Ternyata Beberapa Bagian Tubuh Bisa Menunjukkan Kondisi Tubuh Kita yang Sebenarnya akan menambah pengetahuan bagi anda pembaca setia krik-krik-krik.blogspot.com

Anda pasti setuju jika tubuh manusia terdiri dari bagian-bagian yang saling terhubung satu sama lain. Hal itu memang benar adanya, sebab salah satu bagian tubuh bisa mendeteksi kondisi bagian tubuh Anda yang lain, lho.


Dikutip dari Men's Health, berikut ini beberapa bagian tubuh yang bisa mengindikasikan keadaan bagian tubuh yang lain:

1. Mata menunjukkan kondisi otak

Menurut laporan terbaru di Psychological Science, vena (pembuluh balik) yang ada di mata bisa mengungkapkan kesehatan otak. Peneliti menemukan bahwa orang dengan vena lebih luas menghasilkan tes IQ yang lebih buruk di pertengahan usianya.


2. Kulit berhubungan dengan tekanan darah

Studi di Journal of Gerontology menemukan bahwa keriput tidak hanya menjadi tanda penuaan sebab keriput juga bisa menunjukkan kondisi tekanan darah. Dalam studinya, peneliti menemukan bahwa orang yang memiliki keriput paling sedikit, mempunyai tekanan darah dan risiko penyakit jantung yang lebih rendah.


3. Suara menunjukkan tinggi badan

Peneliti dari Washington University akhir-akhir ini menemukan bahwa pendengar yang cermat bisa menentukan tinggi tubuh relatif dari seseorang. Sebab, semakin rendah jumlah frekuensi resonansi subglottal (suara yang dihasilkan saluran napas di bawah paru-paru) maka semakin tinggi tubuh seseorang.


4. Jari telunjuk berhubungan dengan risiko kanker

Menurut studi di British Journal of Cancer, jari telunjuk yang lebih pendek dari jari manis bisa berarti seseorang memiliki risiko kanker prostat lebih kecil.


5. Kaki menunjukkan kemampuan ereksi

Penelitian di Harvard University menunjukkan bahwa pria yang mengalami restless leg syndrome atau kondisi kaki yang selalu tidak nyaman, sebanyak lima kali dalam sebulan lebih mungkin mengalami disfungsi ereki. Kedua kondisi ini dikaitkan dengan rendahnya kadar dopamin (zat kimia yang bisa membuat orang merasa senang).


6. Gigi berhubungan dengan kemampuan berpikir

Studi tahun 2012 dalam Journal of American Geriatrics menemukan adanya kemungkinan memprediksi risiko demensia dari kemampuan mengunyah seseorang. Sebab, penurunan kemampuan mengingat bisa berhubungan dengan perawatan gigi yang buruk dan kemampuan mengunyah seseorang.


7. Denyut nadi menujukkan kondisi jantung

Menurut peneliti di University of Lowa, fleksibilitas aorta bisa diukur dengan memeriksa denyut nadi di tangan. Nah, aorta adalah arteri utama yang ketika kaku, bisa meningkatkan risiko kematian akibat serangan jantung atau stroke. Bahkan saat ini, dokter bisa memeriksa denyut nadi dalam arteri femiralis di dalam pangkal paha untuk melihat kekakuan aorta.


8. Tidur berhubungan dengan mata

Penelitian di Taiwan menunjukkan bahwa orang dengan sleep apnea dua kali lebih mungkin menderita glaukoma yang bisa mengakibatkan kebutaan dalam waktu lima tahun. Saat Anda tidak bisa bernapas normal, kekurangan oksigen bisa memicu kerusakan saraf optik atau menyebabkan tidak normalnya kadar gas dalam darah, yang juga bisa mengakibatkan glaukoma.


9. Kata bibir Anda tentang daya ingat

Studi di Columbia University menemukan bahwa orang yang sering merasa kaku di bibir, bisa meningkatkan risiko alzheimer dan demensia. Peneliti melibatkan orang dewasa usia 59 sampai 79 tahun selama delapan tahun. Mereka menemukan orang yang memiliki risiko infeksi lebih tinggi, misalnya lebih mudah terkena virus herpes, lebih mungkin memiliki kondisi kognitif yang buruk.


10. Jari menunjukkan ukuran penis

Pria yang telunjuknya lebih pendek dari jari manisnya cenderung memiliki penis yang lebih besar, demikian hasil penelitian di Korea tahun 2011. Menurut peneliti, hal itu disebabkan karena orang-orang itu terpapar lebih banyak hormon testosteron saat di dalam kandungan.


Sumber :
detik

Dapatkan berita terupdate dan unik setiap saat hanya di krik-krik-krik.blogspot.com
Homepage|http://krik-krik-krik.blogspot.com

0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.