Di hari ini krik-krik-krik.blogspot.com akan menyampaikan berita tentang Hotel Menawan Bagaimana Menurutmu ?. Semoga dengan artikel Hotel Menawan Bagaimana Menurutmu ? akan menambah wawasan bagi anda pembaca setia krik-krik-krik.blogspot.com
Biasanya hotel menawarkan kamar yang nyaman tapi tidak untuk yang di Swedia ini. Sebuah hotel di sana malah memberikan layanan untuk menginap ala tunawisma alias menggelandang di jalan.
Faktum Hotel menawarkan pengalaman unik itu dengan harga USD 10 (Rp 97 ribu) per malam. Para pengunjung dapat memilih sendiri 10 lokasi yang disediakan oleh hotel di kota Gothenburg. Dalam websitenya mereka menawarkan lokasi seperti di bawah jembatan, di hutan, di bangku taman kota atau bahkan di bawah tempat duduk stadion beserta fotonya.
Ide untuk membuat layanan menggelandang ini dicetuskan oleh manajer hotel, Sara Erkhagen, yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang tunawisma. Pendapatan dari menyewakan layanan ini nantinya akan disumbangkan seluruhnya ke Faktum Magazine. Majalah jalanan tersebut biasa dijual oleh para tunawisma untuk mendapatkan uang.
"Hal terpenting adalah untuk melihat apa saja yang terjadi di jalanan. Melihat meski sesaat para tunawisma untuk merefleksikan diri," ucap Sara. "Banyak kebingungan dan pemikiran yang salah tentang tunawisma. Banyak orang Swedia menganggap tunawisma adalah pemabuk atau bermasalah dengan narkoba, padahal tidak semuanya karena hal itu."
Faktum Hotel menawarkan pengalaman unik itu dengan harga USD 10 (Rp 97 ribu) per malam. Para pengunjung dapat memilih sendiri 10 lokasi yang disediakan oleh hotel di kota Gothenburg. Dalam websitenya mereka menawarkan lokasi seperti di bawah jembatan, di hutan, di bangku taman kota atau bahkan di bawah tempat duduk stadion beserta fotonya.
Ide untuk membuat layanan menggelandang ini dicetuskan oleh manajer hotel, Sara Erkhagen, yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang tunawisma. Pendapatan dari menyewakan layanan ini nantinya akan disumbangkan seluruhnya ke Faktum Magazine. Majalah jalanan tersebut biasa dijual oleh para tunawisma untuk mendapatkan uang.
"Hal terpenting adalah untuk melihat apa saja yang terjadi di jalanan. Melihat meski sesaat para tunawisma untuk merefleksikan diri," ucap Sara. "Banyak kebingungan dan pemikiran yang salah tentang tunawisma. Banyak orang Swedia menganggap tunawisma adalah pemabuk atau bermasalah dengan narkoba, padahal tidak semuanya karena hal itu."
Dapatkan berita terupdate dan unik setiap saat hanya di krik-krik-krik.blogspot.com
Homepage|http://krik-krik-krik.blogspot.com
0 comments:
Posting Komentar